Advertisement

Soroush, Aplikasi Perpesanan Bikinan Iran yang Punya Emoji “Kematian untuk Amerika”

Nugroho Nurcahyo
Kamis, 26 April 2018 - 02:05 WIB
Nugroho Nurcahyo
Soroush, Aplikasi Perpesanan Bikinan Iran yang Punya Emoji “Kematian untuk Amerika” Emoji aneh-aneh dalam aplikasi perpesanan bikinan Iran, Soroush. - Sputniknews

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menghapus aplikasi perpesanan yang sangat populer Telegram, setelah menggantinya dengan aplikasi produksi dalam negeri.

Dikutip dari Sputniknews, Rabu (25/4/2018), Teheran sedang mengembangkan aplikasi perpesanan instan baru bernama Soroush. Warga Iran pun mulai meninggalkan jaringan Telegram demi menjaga kepentingan nasional. Di antara fitur-fitur aneh pada aplikasi buatan Iran yang baru adalah adanya beberapa emoji, yang menampilkan wanita mengenakan kerudung, menyarankan untuk pergi berdoa, memegang gambar Khamenei, serta emoji yang bergambar harapan "kematian" untuk Amerika, Israel dan freemason.

Advertisement

Aplikasi Soroush menjadi sangat populer di antara Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam. Apalagi ada kompetisi berhadiah bagi lima orang "beruntung" mendapat koin emas dengan mendaftar Soroush. Pengumuman kompetisi itu disebarluaskan di saluran Telegram milik militer.

Aplikasi baru itu saat ini diklaim sudah dipakai oleh sekitar lima juta pengguna. Mirip Telegram, Soroush juga memungkinkan orang untuk bergabung dalam beberapa channel, mengikuti berita dan mengelola bisnis di platform tersebut. Namun, banyak pengguna masih mengkhawatirkan masalah privasi.

Tidak seperti Telegram, Soroush belum menggunakan enkripsi end to end, yang memicu sejumlah sindiran dan lelucon di media sosial. Pengguna mengolok-olok pemberitahuan tanda terima tiga-centang di aplikasi tersebut. Mereka mengatakannya bahwa tanda itu berarti teks tersebut dibaca tidak hanya oleh pengirim dan penerima, tetapi juga agen intelijen.

Awal April ini, Ayatollah Khamenei dan Presiden Iran Hassan Rouhani sudah menutup akun Telegram mereka untuk melindungi kepentingan nasional negara dan "menghapus monopoli jaringan pesan Telegram."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Sputniknews

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 14:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement