Advertisement

Boeing 737 Max 8, Pesawat yang Jatuh di Karawang Ternyata Laris Terjual

Newswire
Selasa, 30 Oktober 2018 - 13:50 WIB
Bhekti Suryani
Boeing 737 Max 8, Pesawat yang Jatuh di Karawang Ternyata Laris Terjual Pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8 beregister PK-LQP di apron bandara. - Jetphotos

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Pesawat Boeing 737 Max 8 belakangan ramai menjadi pembicaraan setelah insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.

Boeing 737 Max 8 diproduksi oleh perusahaan Boeing berbasis di Amerika Serikat sebagai pengganti dari Boeing 737-800 yang hanya memiliki kapasitas penumpang sebanyak 189 dengan dua kelas.

Advertisement

Seperti dikutip NYtimes.com, sesuai standar, pesawat jenis ini tergolong baru. Pesawat ini diboyong Lion Air ke Indonesia pada Agustus dan baru memiliki jam terbang 800 jam.

"Max 8 adalah jenis yang paling laris. Bahkan, ada ribuan yang sudah dipesan," kata Robert W. Mann, konsultan penerbangan asal Amerika Serikat yang berbasis di Port Washington.

17 bulan sejak diproduksi dan dipasarkan secara massal, Boeing 737 Max 8 laris dipesan oleh sejumlah operator penerbangan semisal Southwest dan American Airlines. Umumnya, pemesanan 737 Max 8 untuk mengganti tipe lama yang hanya melayani penerbangan domestik.

Sebelum insiden jatuhnya pesawat Lion Air 610 di perairan Tanjung Karawang, Lion Air-bersama beberapa maskapai penerbangan lokal lain, pernah dilarang terbang di langit Eropa pada tahun 2007 dan baru dicabut pada 2016.

Larangan tersebut merujuk hasil evaluasi Amerika Serikat dan Uni Eropa terkait standarisasi keselamatan internasional.

Pesawat Boeing 737 Max 8 ini baru berusia 2,5 bulan. Pesawat Lion Air dengan nomor JT 610 ini merupakan keluaran terbaru dari tipe Boeing 737 MAX 8.

Pesawat ini sendiri pertama kali diperkenalkan ke publik pada 2017 silam. Hal ini tentunya menarik perhatian berbagai pihak terutama maskapai penerbangan yang memiliki pesawat jenis tersebut.

Salah satunya Silk Air. Sebuah perusahaan maskapai penerbangan asal Singapura. Juru bicara Silk Air memastikan manajemen telah memeriksa lima pesawat yang dimiliki perusahaan. Kelima pesawat itu dinyatakan laik dan tetap beroperasi sesuai jadwal.

“Kami telah memeriksakan kelima pesawat kami bersama dengan rekan-rekan teknik. Hasilnya tidak ada masalah dan belum ada masukan dari produsen soal pesawat ini,” kata juru bicara Silk Air dilansir dari The Straits Times, Selasa (30/10/2018).

Seperti diketahui, Silk Air menerima Boeing 737 Max 8 pertamanya pada bulan Oktober 2017, dengan destinasi pertama adalah ke Hiroshima pada 30 Oktober 2017. Silk Air memesan 32 unit pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan

Jogja
| Kamis, 28 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement