Advertisement
Soroush, Aplikasi Perpesanan Bikinan Iran yang Punya Emoji “Kematian untuk Amerika”

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menghapus aplikasi perpesanan yang sangat populer Telegram, setelah menggantinya dengan aplikasi produksi dalam negeri.
Dikutip dari Sputniknews, Rabu (25/4/2018), Teheran sedang mengembangkan aplikasi perpesanan instan baru bernama Soroush. Warga Iran pun mulai meninggalkan jaringan Telegram demi menjaga kepentingan nasional. Di antara fitur-fitur aneh pada aplikasi buatan Iran yang baru adalah adanya beberapa emoji, yang menampilkan wanita mengenakan kerudung, menyarankan untuk pergi berdoa, memegang gambar Khamenei, serta emoji yang bergambar harapan "kematian" untuk Amerika, Israel dan freemason.
Advertisement
Aplikasi Soroush menjadi sangat populer di antara Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam. Apalagi ada kompetisi berhadiah bagi lima orang "beruntung" mendapat koin emas dengan mendaftar Soroush. Pengumuman kompetisi itu disebarluaskan di saluran Telegram milik militer.
Aplikasi baru itu saat ini diklaim sudah dipakai oleh sekitar lima juta pengguna. Mirip Telegram, Soroush juga memungkinkan orang untuk bergabung dalam beberapa channel, mengikuti berita dan mengelola bisnis di platform tersebut. Namun, banyak pengguna masih mengkhawatirkan masalah privasi.
Tidak seperti Telegram, Soroush belum menggunakan enkripsi end to end, yang memicu sejumlah sindiran dan lelucon di media sosial. Pengguna mengolok-olok pemberitahuan tanda terima tiga-centang di aplikasi tersebut. Mereka mengatakannya bahwa tanda itu berarti teks tersebut dibaca tidak hanya oleh pengirim dan penerima, tetapi juga agen intelijen.
Awal April ini, Ayatollah Khamenei dan Presiden Iran Hassan Rouhani sudah menutup akun Telegram mereka untuk melindungi kepentingan nasional negara dan "menghapus monopoli jaringan pesan Telegram."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Sputniknews
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Jumat 21 Februari 2025, Berangkat dari Stasiun Palur hingga Tugu Jogja
Advertisement
Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement