Advertisement

Mari Menjajal Siaran Video Vertikal Instagram TV

Dhiany Nadya Utami
Rabu, 11 Juli 2018 - 21:00 WIB
Galih Eko Kurniawan
Mari Menjajal Siaran Video Vertikal Instagram TV Antarmuka aplikasi IG TV, layanan video streaming keluaran Instagram - Dhiany Nadya Utami

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA —Insta Story disebut-sebut jadi salah satu kunci utama kesuksesan Instagram. Layaknya fitur Snapchat Stories, dengan Insta Story pengguna dapat mengunggah foto atau video berdurasi singkat yang berisi momen mereka sehari-hari. Foto dan video tersebut akan hilang secara otomatis dalam 24 jam.

Tak hanya itu. Beberapa waktu kemudian, Instagram kembali meniru fitur Snapchat yang dinamakan Memorie. Fitur ini memungkinkan pengguna menyimpan Story yang telah dibuatnya bertahan lebih dari 24 jam dan ditonton berulang kali oleh pengikut. Fitur serupa di Instagram diberikan nama Archive dan Highlights.

Advertisement

Meski awalnya banyak yang mencibir langkah yang dilakukan Instagram, nyatanya para pengguna Instagram menggemarinya. Bahkan, CEO Snapchat Evan Spielberg mengakui tindakan copycat Instagram sukses merebut pengguna Snapchat dan menghambat pertumbuhan perusahaannya.

Kini, giliran Youtube yang mesti waspada. Setelah sebelumnya sukses dengan fitur Live (live streaming) yang diluncurkan pada akhir 2016. Pada pertengahan Juni kemarin, platform milik Facebook ini merilis fitur sekaligus aplikasi IG TV atau Instagram Television.

Berbeda dengan video Live yang dapat disaksikan ulang selama 24 jam setelah mengudara, video yang diunggah ke IG TV ini bertahan selamanya. Mirip dengan video yang diunggah ke Youtube.

Tampaknya, Instagram tergoda dengan kesuksesan Youtube dalam menciptakan kultur hiburan berbasis video digital.

IG TV dapat diakses melalui dua cara yakni lewat aplikasi terpisah atau melalui sebuah label (tab) di dalam aplikasi Instagram.

Bagi yang ingin mengakses via aplikasi Instagram, pengguna cukup mengetuk ikon IG TV yang ada di pojok kanan atas (di sebelah ikon Direct Message).

Saat pertama kali menjajal fitur ini, pengguna disambut dengan tulisan “Welcome to IG TV” yang diikuti oleh ikon “Watch Now” untuk mulai menonton video-video yang direkomendasikan untuk pengguna. Pengguna yang telah masuk log langsung disuguhi video dari akun yang diikuti pengguna yang otomatis terputar.

Tampilan antarmuka IG TV cukup sederhana. Pengguna hanya akan akan menemukan 4 label kategori video di IG TV.

For You berisi video-video yang direkomendasikan IG TV untuk pengguna, sedangkan Following adalah video yang diunggah oleh akun-akun yang diikuti penguna. Daftar video yang sedang trendi atau banyak diminati di IG TV ada di kolom Popular, sedangkan Continue Watching berisi video-video yang belum selesai ditonton oleh pengguna.

Satu lagi yang turut muncul adalah kolom Search untuk memudahkan pengguna mencari video berdasarkan judul, topik, atau nama akun kreator.

Tampilan serupa juga dapat pengguna temui saat mengakses IG TV melalui aplikasi terpisah dengan konten yang sama persis.

Kenapa harus ada akun terpisah? Bisa jadi langkah ini sebagai antisipasi IG TV semakin populer. Tak menutup kemungkinan IG TV dapat berkembang menyusul kepopuleran Youtube sehingga bisa membangun ekosistem sendiri yang terlepas dari platform induk Instagram.

Pengguna yang ingin memiliki kanal IG TV untuk mengunggah konten miliknya, tak perlu lagi membuat akun baru. Cukup mengetuk ikon Create Your Channel yang ada di kanan atas video rekomendasi lalu mengikuti langkah-langkah yang diminta. Kanal IG TV pun langsung tersedia.

Pengguna dapat langsung menggunggah video miliknya ke kanal masing-masing. Untuk saat ini, Instagram membatasi durasi video maksimum yang dapat diunggah selama 60 menit. Tak menutup kemungkinan durasi yang konten di IG TV bisa sepanjang Youtube.

Adanya IG TV bisa saja bersaing ketat dengan Youtube sebagai platform yang mewadahi video dengan durasi panjang.

Namun, tampilan IG TV yang hanya menyediakan format vertikal layaknya IG Story bisa jadi keuntungan atau bumerang.

Dari segi keuntungan, pengguna yang ingin menyaksikan tayangan dapat menggunakan ponsel mereka seperti biasanya alias tak perlu mengubah posisi ponsel jadi horizontal. Sebaliknya, format ini juga akan membatasi konten yang ingin diunggah ke IG TV karena tak semua kreator atau penonton nyaman atau terbiasa dengan tayangan yang memiliki tampilan vertikal.

Selain itu, hanya menayangkan format vertikal juga membuat konten yang bisa masuk ke IG TV menjadi lebih terbatas karena kreator harus membuat konten khusus untuk IG TV, alih-alih dapat menggunggah konten yang telah ada.

Terlepas dari hal tersebut, langkah Instagram membuat fitur ini kian menguatkan ambisi mereka untuk merambah berbagai layanan dengan mengadopsi macam-macam fitur yang ada di platform lain. Pasalnya, selain IG TV baru-baru ini juga Instagram meluncurkan fitur panggilan video (seperti yang ada pada WhatsApp dan Line).

Ke depannya, kira-kira fitur apalagi yang akan hadir di Instagram? Baiknya kita nantikan saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement