Advertisement
Peneliti dari 12 Negara Bahas Pemanfaatan Nuklir untuk Prediksi Perubahan Iklim
Ilustrasi perubahan iklim. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG-Peneliti dari 12 negara di Asia dan Australia berkumpul dalam forum kerja sama nuklir Asia dan Australia untuk membahas tentang pemanfaatan teknologi nuklir dalam memprediksi dampak perubahan iklim.
Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Sulistio Wisnubroto di Semarang, Senin (24/9/2018), mengatakan, pertemuan yang digelar di Univerwitas Diponegoro Semarang ini merupakan yang kedua setelah terbentuk setahun lalu di Australia.
Advertisement
Forum for Nuclear Cooperation in Asia sendiri beranggotakan Bangladesh, Tiongkok, Indonesia, Japan, Kazakshtan, Korea, Malaysia, Mongolia, Philippines, Thailand, dan Vietnam, ditambah dengan Australia.
"Nuklir jangan dilihat sebagai sesuatu yang menakutkan," katanya.
BACA JUGA
Dalam forum ini, lanjut dia, tiap-tiap negara akan melakukan penelitian tentang dampak perubahan iklim dengan teknologi nuklir untuk dijadikan sebagai database.
"Hasil penelitian ini akan kami sampaikan ke pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan dalam upaya mengatasi perubahan iklim," tambahnya.
Ia menjelaskan salah satu teknologi nuklir dalam menentukan kajian perubahan iklim masa lampai dengan menggunakan analisis isotop.
Menurut dia, sedimentasi dan terumbu karang menyimpan informasi tentang perubahan iklim sejak ribuan tahun lalu.
"Mempelajari masa lalu untuk memprediksi masa depan," katanya.
Penelitian ini, lanjut dia, akan menghitung seberapa cepat perubahan iklim yang terjadi.
"Dengan demikian, para pemangku kepetingan bisa mengambil kebijakan untuk mengatasi kondisi tersebut," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
TPST Donokerto Beroperasi Penuh, Siap Sambut Libur Akhir Tahun
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



