Advertisement
Peneliti Kembangkan Teknologi AI untuk Prediksi Kematian
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) bisa membantu pekerjaan manusia. Pengembangan lebih lanjut pada teknologi ini tampaknya bisa memberikan hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Terkini, ilmuwan mengembangkan teknologi AI yang diharapkan dapat memprediksi kapan kematian seseorang, seperti dilansir Bgr. Para peneliti dari University of Nottingham memutuskan untuk mencari tahu dan apa yang mereka temukan bahwa sistem pembelajaran mesin tidak hanya baik dalam memprediksi.
Advertisement
Sistem, yang mencerna data lebih dari 500.000 orang, dapat menebak individu mana yang akan mati dibandingkan model yang dikembangkan oleh dokter manusia.
Algoritme yang digunakan dalam penelitian ini harus mengumpulkan informasi yang luar biasa, termasuk perbedaan gaya hidup dan kebiasaan diet sebagian besar penduduk Inggris.
"Kami telah mengambil langkah besar ke depan dalam bidang ini dengan mengembangkan pendekatan yang unik dan holistik untuk memprediksi risiko kematian dini seseorang dengan pembelajaran mesin," kata Stephen Weng, pemimpin penulis karya tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Ini menggunakan komputer untuk membangun model prediksi risiko baru yang memperhitungkan berbagai faktor demografis, biometrik, klinis, dan gaya hidup untuk setiap individu yang dinilai, bahkan konsumsi makanan berupa buah, sayuran, dan daging per hari.
Tim peneliti menggunakan data dari UK Biobank untuk lebih dari setengah juta orang antara usia 40 dan 69 tahun. Data dikumpulkan antara 2006 dan 2016, dan algoritme kemudian ditugaskan untuk memprediksi tingkat kematian kelompok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Tingkatkan Daya Saing, Pemkot Jogja Dorong Sertifikasi dan Legalitas Produk UMKM
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement