Advertisement

Katie Bouman, Ilmuwan di Balik Foto Lubang Hitam Pertama

Oliv Grenisia
Kamis, 11 April 2019 - 23:57 WIB
Budi Cahyana
Katie Bouman, Ilmuwan di Balik Foto Lubang Hitam Pertama Postingan facebook Katie Bouman setelah berhasil mendapatkan gambar lubang hitam. - Facebook Katie Bouman

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA -- Katie Bouman menjadi salah satu kata kunci yang menjadi trending di Twitter. Sosoknya mencuat seiring dengan kemunculan foto lubang hitam pertama di dunia.

Dia menjadi bagian dari kumpulan ilmuwan pada proyek Event Horizon Telescope (EHT), sebuah kerja sama internasional yang dibentuk pada 2012 dengan tujuan mengobservasi langsung lubang hitam.

Advertisement

Tim itu mematahkan pandangan ilmuwan sebelumnya yang menilai pengambilan gambar lubang hitam membutuhkan teleskop seukurang Bumi. Katie bersama timnya membuat teleskop terbesar, tetapi tidak sebesar Bumi. Mereka menciptakan sebanyak 8 teleskop berbeda dan tersebar di seluruh dunia.

Teleskop itu digunakan untuk mengambil gambar pertama dari lubang hitam. Jaringan seluruh teleskop tersebut bernama Event Horizon Telescope (EHT).

Dikutip dari time.com, Bouman mengaku tidak tahu apa-apa tentang lubang hitam ketika ia bergabung dengan tim pada enam tahun lalu. Latar belakangnya adalah ilmu komputer dan teknik elektro. Dia pun terlibat dalam proyek ini sambil mengejar gelar PhD di computer vision.

Passion-nya adalah mencari cara untuk melihat atau mengukur hal-hal yang tidak terlihat. Inilah yang membuatnya menjadi kandidat kuat yang berkesempatan untuk mencoba menghasilkan gambar lubang hitam.

Pekerjaannya sangat penting dalam proyek ini, yakni mengembangkan algoritma. Algoritma itu bertujuan untuk menyaring semua informasi yang berasal dari massa data astronomi dari para peneliti seluruh dunia kemudian data itu dijadikan satu gambar yang dapat dimengerti.

Bouman akhirnya dapat berbagi pekerjaan rahasia mereka kepada dunia pada Rabu (10/4/2019).

“Sangat sulit untuk menjaga bibir kita tetap tertutup, aku bahkan belum memberi tahu keluargaku tentang foto itu,” ujarnya.

Bouman mengenang saat ia merasa sangat tidak percaya ketika timnya menjalankan tes pertama mereka untuk melihat gambar itu muncul. Padahal, awalnya mereka mengharapkan gumpalan saja.

“Meskipun kami telah mengerjakan selama bertahun-tahun, saya tidak berpikir ada diantara kita yang berharap akan mendapatkan gambar semudah itu,” katanya.

Bouman kini menjadi asisten profesor bidang komputasi dan matematika di California Institute of Technology. Ia juga berencana untuk terus bekerja dengan tim EHT.

Bouman merupakan salah satu dari beberapa wanita yang bekerja di tim EHT, mayoritas rekannya di proyek ini adalah pria. Hal ini membuatnya menjadi panutan bagi wanita-wanita muda. Ia juga berpesan untuk generasi berikutnya yang mempertimbangkan karir seperti yang ia jalani saat ini.

“Selama kamu bersemangat dan termotivasi untuk mengerjakannya maka kamu seharusnya tidak pernah merasa seperti kamu tidak bisa melakukannya,” tuturnya.

Sementara itu, orang tua Bouman, Charles Bouman mengatakan, sebelumnya putrinya memberi tahu keluarga bahwa akan ada pengumuman besar pada hari Rabu pekan ini.

“Namun, dia tidak diizinkan untuk memberi tahu kami tentang apa itu, meskipun kami menebak bahwa itu adalah gambar pertama. Dia tetap merahasiakan dari orang tuanya” ungkap Charles Bouman, Profesor Showalter Teknik Elektro dan Komputer dan Teknik Biomedis di Universitas Purdue.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Digelontor Danais Rp2,57 Miliar, 4 Kalurahan di Menoreh Ini Bakal Bangun Instalasi Air Bersih

Kulonprogo
| Jum'at, 19 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement