Advertisement

Indonesia Kembangkan Robot untuk Sterilkan Ruang Isolasi Pasien Corona

Novita Sari Simamora
Senin, 13 April 2020 - 05:27 WIB
Budi Cahyana
Indonesia Kembangkan Robot untuk Sterilkan Ruang Isolasi Pasien Corona Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) untuk sterilisasi memanfaatkan sinar ultraviolet tipe C atau yang disingkat dengan UVC, dengan panjang gelombang 254nm. - istimewa\\n

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Indonesia mengembangkan Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) untuk sterilisasi memanfaatkan sinar ultraviolet tipe C atau yang disingkat dengan UVC dengan panjang gelombang 254nm.

AUMR yang dibuat oleh Telkom University (Tel-U) ini merupakan hasil kolaborasi antara para peneliti di universitas tersebut dengan para peneliti dari Balai Pengembangan Instrumentasi (BPI) dan Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Advertisement

Peneliti Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI Irwan Purnama menjelaskan sistem UVC yang digunakan adalah UVC dengan panjang gelombang 254nm. Panjang gelombang ini mendekati panjang gelombang gemirsidal puncak yaitu 262nm, di mana ukuran tersebut adalah yang paling mematikan untuk virus.

“Kegunaan UVC adalah untuk meng-inaktivasi microba khususnya virus. Keunggulannya penggunaan UVC adalah sterilisasi dan desinfeksi yaitu tidak meninggalkan residu,” tulisnya dalam keterangan resmi, Minggu (12/4/2020).

“Seperti halnya penggunaan kimia basah sehingga akan sangat cocok digunakan di ruang isolasi, UVC diharapkan bisa meng-inaktivasi virus yang menyebar dalam bentuk aerosol di udara, droplet atau yang menempel pada permukaan benda pada peralatan medis di ruangan isolasi tersebut,” sambungnya.

Irwan juga menyebutkan, pemanfaatan AUMR bukan untuk level masyarakat (rumah tangga), bahkan untuk pengoperasiannya di rumah sakitpun, ruang harus bebas dari manusia.

“Bila ada tenaga medis atau pasien di dalamnya harus terlindungi dari paparan UVC. UVC bisa menyebabkan kanker kulit atau katarak pada mata dalam jangka panjang. Karena itu, kami menggabungkan UVC dengan Mobile Robot ini untuk menghindari peran manusia dalam proses sterilisasi tersebut,” paparnya.

Idealnya, Irwan menyebutkan, UVC yang dibawa oleh AUMR ini bisa mensterilisasi dirinya sendiri dari paparan virus selama proses sterilisasi itu berlangsung. “Tapi sampai saat ini kita belum melakukan pengecekan bagian blankspot di AUMR yang tidak terkena cahaya sinar UVC yang dibawanya,” ungkapnya.

BPI LIPI berperan dalam kajian penggunaan UVC, efektifitasnya dan desain UVC ketika diintgerasikan pada mobile robot. Sementara Peneliti Bioteknologi LIPI, Ratih Asmana Ningrum menyebutkan bahwa Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI berperan untuk uji efektivitas robot sebagai sterilizer. Proses pengujian alat dilakukan di BSL-3 di Puslit Bioteknologi.

Mengenai teknis pengujian alat, Ratih menjelaskan, “kami menguji kemampuan robot untuk mensterilisasi ruangan. Untuk tahap awal, kami menguji dulu kemampuannya terhadap bakteri, jadi akan dibandingkan jumlah bakteri sebelum dan sesudah penyinaran. Pengujian dilakukan di beberapa tipe ruangan : ruangan tekanan positif (seperti ruangan operasi), ruangan tekanan negatif (ruangan isolasi) dan ruang umum”.

Sebagai informasi, peran Tel-U dlm pengembangan AUMR ini, selain dalam bidang pendanaan adalah membuat platform mobile robot yang sudah siap diintegrasikan dan digunakan, laboratorium pembuatan prototipe, dan SDM yang membantu pembuatan prototipe tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembali Tampil di Pilkada Gunungkidul Tahun Ini, Ini Gagasan yang Diusung Sutrisna Wibawa

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement