Advertisement

Facebook Hapus 2,5 Juta Konten Jualan Masker dan Alat Tes Corona

Newswire
Rabu, 13 Mei 2020 - 08:27 WIB
Nina Atmasari
Facebook Hapus 2,5 Juta Konten Jualan Masker dan Alat Tes Corona Stiker dengan logo Facebook terlihat dalam konferensi F8 yang digelar Facebook di San Jose, California, AS, Selasa (30/4/2019). - Reuters/Stephen Lam

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA— Di masa pandemi, banyak orang memanfaatkan kesempatan melalui media sosial. Kekinian, Facebook Inc., pengembang platform media sosial menghapus 2,5 juta konten yang berisi tentang penawaran masker dan alat tes virus corona.

Dikutip dari Bloomberg, Rabu (13/5/2020), perusahaan teknologi itu menghapus konten yang berisi tentang penawaran masker, cairan pembersih, tisu basah dan alat tes virus corona. Facebook juga menghapus kiriman berisi informasi yang membahayakan kesehatan seperti dorongan kepada pengguna agar meminum cairan pemutih pakaian sebagai penangkal virus corona.

Advertisement

Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah praktik manipulasi harga atau penjualan barang palsu dan berbahaya oleh pengguna. Setidaknya, hingga 1 Maret 2020 2,5 juta konten telah dihapus.

Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu menggunakan teknologi pengenalan gambar yang telah digunakan pada penjualan senjata api dan narkoba. Facebook pun menggunakan fitur kecerdasan buatannya atau artificial intelligence (AI) untuk menangani kenaikan pada konten terkait dengan virus corona yang melanggar kebijakan perusahaan.

Data terbaru terkait dengan virus corona dirilis pada Selasa (12/5/2020) yang merupakan perubahan terbaru dari laporan dua tahunan yang khusus membahas sisi gelap pengguna platform yang diciptakan 2004 itu.

Sejak Oktober 2019 hingga Maret 2020, sekira 90 persen konten telah ditarik. Pada kuartal I/2020, 1,7 miliar akun palsu, 39,5 juta konten porno dan 7,9 juta kiriman berisi tentang obat ilegal.

Terdapat 15.000 moderator konten di seluruh dunia yang bekerja dalam penanganan masalah penggunaan Facebook. Nantinya, perusahaan akan menggunakan teknologi AI sehingga semakin sensitif terhadap batasan perusahaan dan perbedaan bahasa.

“Sayangnya, kami berharap membuat lebih banyak kesalahan sampai kami bisa meningkatkan segalanya,” ujar CEO Facebook Mark Zuckerberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com/Bloomberg

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Dukung Pemberdayaan Warga Binaan, Pemkab Sleman Hibahkan Mobil Operasional ke Lapas Cebongan

Sleman
| Jum'at, 27 Desember 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal

Wisata
| Rabu, 25 Desember 2024, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement