Advertisement
OPPO Khawatir Tak Bisa Produksi Lagi, Ini Sebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — OPPO Indonesia khawatir proses pemasukan data nomor IMEI di mesin Central Equipment Identity Register (CEIR) yang hampir memenuhi kapasitas, yaitu di angka 95%. akan mengganggu kelangsungan produksi.
Public Relation Manager OPPO Indonesia Aryo Meidianto mengatakan jika kapasitas CEIR tidak segera diperbesar maka konsumen yang akan membeli ponsel baru tidak akan bisa mendapat sinyal. Alhasil, produsen yang akan disalahkan tentunya.
"Tidak semua konsumen mau menerima info terkait CEIR ini akhirnya nanti kami yang disalahkan. Sejak tanggal 15 September kami sudah menerima komplain konsumen terkait ini, lalu sekarang sejumlah produk sudah habis didaerah kami mau produksi lagi juga masih khawatir kalau akhirnya tidak bisa digunakan," katanya kepada JIBI, Sabtu (10/10/2020).
Aryo melanjutkan pada pekan depan, pihaknya juga sudah menjadwalkan untuk merilis produk baru. Untuk itu, pabrikan hanya berharap agar Kementerian Perindustrian segera menyelesaikan masalah ini.
Umumnya, menurut Aryo, setelah dirilis produk baru ada rentang waktu hingga 14 hari untuk produksi dan unit siap dikirim ke konsumen. Perseroan pun masih belum memiliki strategi lain selain pendampingan pada konsumen jika masalah CEIR belum juga selesai nantinya.
"Kami masih belum mengerti kalau persoalan CEIR belum selesai nanti karena tidak mungkin juga kami hanya rilis produk tapi tidak bisa dibeli," ujar Aryo.
Sisi lain, Aryo melanjutkan saat ini penjualan produk elektronik terpantau mulai membaik dan mengalami kenaikan karena tren bekerja dan sekolah di rumah. Menurutnya, setiap bulan pabrikan pun mampu membuat hingga satu jutaan unit.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement