Advertisement

NASA dan 8 Negara Ini Bikin Perjanjian Permukiman di Bulan

Hadijah Alaydrus
Rabu, 14 Oktober 2020 - 18:17 WIB
Budi Cahyana
NASA dan 8 Negara Ini Bikin Perjanjian Permukiman di Bulan Fenomena "Supermoon" atau posisi bulan terdekat dengan bumi terpantau dari kota Kudus, Kamis (7/5/2020). - Antara/Yusuf Nugroho

Advertisement

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan delapan negara menandatangani perjanjian internasional eksplorasi Bulan yang disebut Artemis Accords pada Selasa (13/10/2020).

Australia, Kanada, Jepang, Luksemburg, Italia, Inggris, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat (AS) akan berpartisipasi dalam program eksplorasi awak di Bulan Artemis milik NASA.

Advertisement

Dikutip dari Space.com, misi Artemis bertujuan untuk mendaratkan dua astronot di dekat kutub selatan bulan pada tahun 2024 dan membangun permukiman di dan sekitar Bulan pada akhir dekade ini. Ini adalah tujuan berani yang ingin dicapai NASA dengan bantuan mitra internasional dan sektor swasta.

"Ini baru permulaan," kata Administrator NASA Jim Bridenstine selama panggilan telepon dengan wartawan kemarin (12/10/2020).

"Kesepakatan ini akan berkembang dari sini, dan kami bersemangat untuk membawa mitra baru saat kami melangkah maju."

Bridenstine mengatakan jadwal ambisius Artemis melampaui kemungkinan dari perjanjian multilateral yang mencakup semua melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa atau organisasi internasional lainnya.

Namun, dia menekankan Perjanjian Artemis sepenuhnya konsisten dengan perjanjian yang sudah ada sebelumnya, termasuk yang paling penting Perjanjian Luar Angkasa (OST) tahun 1967, yang menjadi dasar hukum luar angkasa internasional.

Artemis Accords berfungsi sebagai pembukaan perjanjian bilateral antar pemerintah yang akan ditandatangani oleh negara-negara peserta dan AS. Perjanjian masa depan tersebut akan menjelaskan kontribusi spesifik setiap negara untuk program Artemis.

"Sementara perjanjian yang baru ditandatangani telah menetapkan norma perilaku dan aturan untuk operasi ruang angkasa," kata Bridenstine.

Mike Gold, Asociate Administrator untuk Kantor Hubungan Internasional dan Antar Lembaga NASA, menambahkan jika negara-negara ingin bergabung dalam perjalanan Artemis, negara-negara harus mematuhi Perjanjian Luar Angkasa dan norma perilaku lainnya yang akan mengarah pada masa depan yang lebih damai, aman, dan makmur dalam eksplorasi ruang angkasa, tidak hanya untuk NASA dan mitranya tetapi juga untuk semua kemanusiaan untuk dinikmati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA, Bantul, Sleman dan Sekitarnya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement