Advertisement
Agar Akun WhatsApp Tidak Dicuri atau Diretas, Begini Cara Antisipasinya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Penggunaan media sosial di masa pandemi Covid-19 meningkat karena banyak aktivitas dilakukan daring atau melalui internet. Hal tersebut tentunya menjadi kabar baik bagi pelaku kejahatan siber lantaran jumlah target mereka kian bertambah. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dan berhati-hati terhadap serangan dunia maya.
Di antara banyak kejahatan dunia maya, yang baru muncul baru-baru ini yang dihasilkan melalui mekanisme yang dimiliki aplikasi pesan instan WhatsApp ketika pengguna mengganti ponsel mereka dan ingin mentransfer akun mereka.
Advertisement
Menurut peringatan yang dikeluarkan oleh perusahaan keamanan siber, Check Point, jenis serangan siber baru yang terdeteksi dalam beberapa pekan terakhir sedang diperingatkan yang merampok korban dari akun WhatsApp mereka, memanfaatkan kepercayaan yang mereka miliki pada kontak mereka.
Baca juga: Satgas: Pelarangan WNA Masuk Indonesia untuk Cegah & Kendalikan Covid-19
Ketika seseorang mengganti ponselnya dan ingin mentransfer akun WhatsApp-nya, perusahaan teknologi tersebut mengirimkan otentikasi SMS ke nomor ponsel sebelumnya sehingga dapat dimasukkan. Prosesnya memungkinkan Anda memodifikasi aplikasi pesan instan dari satu nomor ke nomor lain. Namun, hal itu juga membuka pintu bagi pelaku kejahatan siber untuk mengakses akun korban.
“Hal pertama yang perlu diketahui tentang serangan siber ini adalah bahwa aset utama pelaku kejahatan siber adalah memanfaatkan kepercayaan korban. Oleh karena itu, cara melakukan penyerangan ini didasarkan pada fakta bahwa sebelumnya pelaku kejahatan siber ini berhasil menyerang salah satu kontak korban dengan mencuri semua nomor telepon yang dimilikinya, ”ujar direktur. Teknisi Check Point untuk Spanyol dan Portugal, Eusebio Nieva mengutip Entepreneur pada Selasa (29/12/2020).
Konon, dengan cara inilah penjahat dunia maya menggunakan nomor telepon untuk menulis ke WhatsApp dan meminta kode SMS untuk otentikasi. Kemudian, berpura-pura menjadi kontak yang diketahui, mereka berkomunikasi dengan korban untuk meminta kode tersebut, dengan alasan bahwa mereka telah melakukan kesalahan saat mengirimkannya.
Baca juga: Hasil Penelitian, Petugas Medis Tujuh Kali Lebih Berisiko Terjangkit Covid-19 Parah
Perlu dicatat bahwa pemulihan akun tidaklah mudah. Satu-satunya cara adalah dengan berbicara dengan WhatsApp untuk memberi tahu mereka tentang pencurian akun tersebut dan agar mereka secara otomatis membatalkan akun tersebut dengan nomor telepon itu.
Lantas, Bagaimana cara melindungi akun WhatsApp yang bisa dilakukan?
Untuk mencegah serangan semacam ini yang paling penting adalah ketika seseorang menerima SMS, mereka membacanya dengan cermat.
Dengan cara yang sama, sangat penting untuk berhati-hati dengan kode yang dikirim dan menyadari bahwa seseorang tidak boleh mengirim kode yang Anda terima kepada siapa pun.
Rekomendasi untuk mencegah menjadi korban peretas di WhatsApp:
1. Disarankan untuk tidak membuka akun Anda di komputer bersama dan sering memeriksa perangkat mana yang sesi Web WhatsApp dimulai.
2. Perlu diingat bahwa aplikasi tidak pernah meminta informasi kepada pengguna melalui panggilan, pesan WhatsApp, atau pesan teks.
3. Saat Anda perlu menerima kode verifikasi, hindari membagikannya dengan lebih banyak orang.
4.Setiap kali mereka mengirimi Anda pesan teks dari nomor yang tidak dikenal, blokir mereka tanpa membalas atau memberikan informasi pribadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Sabtu 27 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement