Advertisement

Jangan Sembarangan! Ini Kiat Aman Transaksi Digital

Newswire
Minggu, 28 November 2021 - 18:57 WIB
Bhekti Suryani
Jangan Sembarangan! Ini Kiat Aman Transaksi Digital Ilustrasi belanja online. / istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Jika sebelumnya kebutuhan transaksi hanya mengandalkan mesin EDC (Electronic Data Capture) dan ATM transfer, sekarang sudah banyak fitur-fitur baru seperti scan QRIS, QR Code, mobile transfer, dan lain-lain.

Tentu saja, ini memudahkan transaksi digital Anda sehingga tidak perlu membawa uang cash kemana-mana.

Advertisement

Meski demikian, masyarakat harus tetap waspada akan bahaya transaksi digital yang semakin marak, karena setiap kemajuan teknologi akan selalu dibarengi dengan ancaman siber yang kian meningkat.

“Saat ini kita menghadapi era kemajuan teknologi yang semuanya serba digital. Seiring dengan kemajuan tersebut, awareness kita terhadap ancaman digital juga harus semakin ditingkatkan," ujar Presiden Direktur PT ITSEC Asia, Andri Hutama Putra dikutip dari Antara.

Andri mengatakan, masih banyak masyarakat yang belum memahami akan bahaya serangan digital terutama di kehidupan finansialnya.

“Kita tidak tahu kapan kita akan jadi target serangan siber, maka dari itu, akan lebih baik jika kita bisa mempersiapkan diri kalau-kalau kita menghadapi serangan siber dari pihak luar demi menjaga keamanan finansial digital masing-masing," kata dia.

Sehubungan dengan hal tersebut, ITSEC Asia memberikan tips menjaga keamanan dalam bertransaksi digital:

1. Jaga kerahasiaan data

Data-data rahasia yang tidak boleh dibagikan seperti pin/password, kode OTP, authentication code, dan lainnya merupakan pintu masuk ke dalam informasi rahasia yang kita miliki.

Sebaiknya jangan mengetik password atau kode rahasia dalam bentuk lainnya di muka umum. Pastikan tidak ada orang lain yang mengamati pada saat kita melakukan hal tersebut.

2. Gunakan alamat email khusus dan hati-hati membuka pesan masuk

Akan lebih baik dan aman jika kita memiliki email yang dikhususkan untuk keperluan-keperluan tertentu. Sebagai contoh jika untuk kebutuhan transaksi e-commerce, baiknya email yang digunakan berbeda dengan email data pribadi bank dan kantor, sehingga lebih mudah mengidentifikasi jika ada email yang mencurigakan.

Anda jangan sembarangan membuka tautan yang mencurigakan dalam pesan email, ini untuk menghindari serangan phising yang meretas informasi seperti data login.

3. Aktifkan Two Factor Authentication dan notifikasi transaksi

Aktifkan opsi Two Factor Authentication untuk memberi pengamanan ganda terhadap transaksi digital. Two Factor Authentication dapat memberi lapisan ekstra pengamanan terhadap transaksi digital, melalui pengiriman kode verifikasi atau kode OTP (one time password) ke nomor telepon sebelum transaksi terjadi. Selain itu juga aktifkan notifikasi transaksi, dan segera telepon pihak bank jika ada transaksi yang tidak dikenal.

4. Selalu menjawab kepada pihak yang resmi

Merespon nomor yang tidak dikenal bisa jadi awal mula Anda terkena serangan siber. Banyak orang yang masih mudah tertipu akan penawaran ataupun modus-modus lainnya yang didapat baik dari SMS, email, ataupun percakapan langsung melalui telepon.

Anda harus lebih kritis dalam menilai apakah informasi yang didapat tersebut sumbernya dari lembaga/pihak yang resmi atau tidak. Jangan mudah menjawab atau memberikan informasi kepada pihak yang tidak dikenal/bukan dari lembaga resmi.

5. Triple check siapa rekan transaksi Anda

Sebelum membeli atau mentransfer sesuatu, usahakan agar kita sudah merasa yakin. Seperti contoh, penipuan yang memanfaatkan akun korban yang di-hacked. Banyak kasus dimana si penipu meminta transfer kepada kerabat/teman baiknya.

Jika Anda mengalami hal tersebut, cek kembali ke orang-orang di sekitarnya apakah benar teman/rekan kita yang meminta transfer atau orang lain.

Begitu halnya dengan transaksi di e-commerce, usahakan membeli dari e-commerce yang terpercaya dan juga cek review terlebih dahulu sebelum membeli barang.

6. Selalu ganti password/PIN secara berkala

Untuk mencegah kode akses Anda mudah diketahui oleh orang lain, usahakan mengganti kode akses kita dalam jangka waktu tertentu. Hal ini guna mencegah agar pihak lain bisa mengakses informasi yang kita miliki. Buat kode akses yang terdiri dari kombinasi huruf capital, angka, dan simbol agar kode akses kita tidak mudah ditebak.

7. Jika menggunakan kartu kredit, gunakan limit yang rendah

Kartu kredit merupakan salah satu layanan perbankan yang rawan untuk disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Untuk meminimalisir resiko yang mungkin Anda dapat, gunakan kartu kredit dengan limit rendah agar jika kemungkinan terburuknya Anda terkena serangan siber, kerugian yang didapat tidak terlalu besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Masuk Jalur Cepat Ring Road Utara, Mahasiswa Meninggal Dunia setelah Tabrak Bokong Truk

Sleman
| Selasa, 19 Maret 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement