Advertisement

Terus Bertambah, Ini 10 Startup yang PHK Karyawan

Khadijah Shahnaz
Senin, 25 Juli 2022 - 11:37 WIB
Sirojul Khafid
Terus Bertambah, Ini 10 Startup yang PHK Karyawan Ilustrasi Startup. Bisnis - Arief Hermawan P

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Startup atau perusahaan rintisan di seluruh dunia saat ini tengah melewati masa atau tech winter. Sepanjang tahun ini saja, sudah terjadi 508 kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan startup di seluruh dunia.

Dilansir dari  laman resmi Trueup, PHK tersebut berdampak pada 87.457  karyawan. Adapun, PHK terbaru karyawan startup dilakukan Arete IR yaitu startup yang bergerak di bidang cybersecurity. Arete IR dikabarkan PHK 90 karyawan atau 25 persen dari jumlah karyawannya.

Advertisement

Tech Winter di Indonesia juga terlihat, saat ini sudah ada 10 startup di Tanah Air mengikis jumlah karyawan sejak awal tahun. Berikut daftar Startup di Indonesia yang melakukan PHK sejak awal tahun:

1. TaniHub 

Pada awal Maret 2022, TaniHub menghentikan semua layanan business to consumers (B2C), di mana hal ini menghentikan operasional gudang di Bandung dan Bali. TaniHub mengatakan keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan untuk mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan segmen business to business (B2B).

TaniHub pun mengakui dengan adanya penghentian operasional warehouse di Bandung dan Bali mengakibatkan adanya PHK bagi sejumlah pekerja TaniHub. TaniHub pun akan memfokuskan bisnis menjadi pemasok bagi hotel, restoran, dan kafe (horeka). TaniHub juga dikatakan akan menyasar modern trade yaitu supermarket, hypermarket, dan pasar swalayan.

BACA JUGA: Efek Krisis Ekonomi, Pertumbuhan Apple Diprediksi Melambat

2. SiCepat

Sama seperti TaniHub, SiCepat merupakan startup awal yang menginformasikan adanya PHK terhadap ratusan karyawan di seluruh manajemen dan departemen yang tidak memenuhi standar penilaian perusahaan. SiCepat menilai jumlah karyawan yang terdampak kebijakan tersebut tidak mencapai 1 persen dari total karyawan.

Chief Marketing Corporate Communication Officer SiCepat Ekspres, Wiwin Dewi Herawati memaparkan secara komposisi jumlah karyawan yang terdampak adalah 0,6 persen dari total sebanyak 60.000 karyawan atau tepatnya 360 karyawan.

Kebijakan tersebut diambil setelah evaluasi rutin yang dilakukan oleh perusahaan. Evaluasi ini dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kinerja karyawan SiCepat di tengah sengitnya kompetisi bisnis logistik.

3. LinkAja

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja mengungkapkan melakukan reorganisasi yang berdampak pada PHK sejumlah karyawan. Meski demikian, mereka memastikan jumlah yang direorganisasi kurang dari 200 karyawan.

Adapun, startup dompet digital ini didukung oleh modal keroyokan dari banyak Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tercatat, setidaknya ada 8 BUMN yang jadi pemegang saham LinkAja, meliputi  Pertamina, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Telkom, Jiwasraya, dan Danareksa 

4. Zenius 

Startup teknologi edukasi (EduTech) Zenius mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 25 persen karyawannya atau lebih dari 200 karyawan. Hal ini dikarenakan dampak dari kondisi makro ekonomi yang saat ini terjadi.

BACA JUGA: GOTO Tanam Rp352 Miliar di Perusahaan Garibaldi Thohir

5. JD.ID 

Startup e-commerce JD.ID tidak menampik adanya kabar PHK. JD.ID pun mengatakan PHK itu sejalan dengan program restrukturisasi perusahaan.

Dari penelusuran Bisnis, induk JD.ID, yakni JD.com Inc tengah menanggung beban cukup besar. CEO JD.com Xu Lei mengatakan bahwa penyebaran virus Corona di berbagai kota besar di China, yang berujung lockdown di Shanghai dan Beijing, menjadi penyebab utama business online dan offline di China.

6. Mobile Premier League

Startup gim dan turnamen asal India Mobile Premier League atau MPL mengumumkan telah menutup operasionalnya di Indonesia. Penutupan ini berujung dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya sepuluh persen dari total karyawan atau sebanyak 100 orang.

Adapun, penutupan ini dikarenakan MPL melihat profil pengembalian yang hanya sebagian kecil dari apa yang mereka harapkan, meskipun telah berinvestasi dalam jumlah banyak untuk operasional di Indonesia. 

7. LINE 

Startup telekomunikasi asal Korea Selatan LINE mengakui bahwa adanya PHK terhadap karyawan namun tidak mencapai 80 karyawan seperti yang diberitakan. LINE juga saat ini saat ini tengah melakukan langkah strategis untuk kembali fokus pada bisnis teknologi keuangan (fintech) di Indonesia. 

8. Beres.Id 

Startup asal Malaysia Koadim mengumumkan menghentikan semua operasi layanan mulai dari 1 Juli 2022. Semua entitas bisnis di Singapura yaitu kaodim.sg, Beres.id di Indonesia, serta gawin.ph di Filipina juga akan ditutup. 

Dilansir dari laman resmi milik Koadim, Co-Founder dan CEO Koadim Choong Fui Yu mengatakan alasan Koadim menutup layanan adalah pandemi Covid-19. Meskipun saat ini pandemi Covid-19 sudah melandai, kondisi dua tahun terakhir sangat menantang bagi Koadim. 

BACA JUGA: Begini Cara Pengguna Whatsapp Transfer Data dari Android ke iOS

9. Pahamify

Startup Edutech Pahamify telah mengkonfirmasi kabar terkait PHK kepada sejumlah karyawannya. Dalam konfirmasinya, Pahamify menjelaskan PHK ini sebagai salah satu bentuk dari adaptasi dalam kondisi makro ekonomi yang terjadi saat ini.

10. Mamikos

Startup yang bergerak sebagai penyedia layanan pencarian dan sewa kos hunian sementara, mengkonfirmasi adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan karena adanya restrukturisasi. 

Co-founder dan CEO Mamikos Maria Regina Anggit mengatakan PHK sudah mempertimbangkan kondisi pasar dan ekonomi makro saat ini. Mamikos melakukan restrukturisasi untuk membuat struktur perusahaan lebih sehat dan sustain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 02:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement