Advertisement
Migrasi 4G Terkendala Ketersediaan Jaringan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Upaya migrasi telepon seluler (ponsel) pintar yang mendukung 4G terhambat ketersediaan jaringan 4G. Alhasil, jumlah pengiriman ponsel pintar 4G di tahun ini diperkirakan tak sampai 100% dari 93% selama 2017 lalu.
Berdasarkan data International Data Corporation (IDC) Indonesia, ponsel pintar 4G telah mendominasi segmen ponsel kelas bawah yakni dengan harga kurang dari US$100 atau di bawah Rp1,3 juta per unit.
Advertisement
Merambahnya ponsel pintar di kategori pasar yang paling murah pun mendorong pertumbuhan porsi sebesar 26% pada 2017 meskipun bila pertumbuhannya lebih kecil dibandingkan dari 2015 ke 2016 yang 28%.
Associate Market Analyst, IDC Indonesia Risky Febrian, mengatakan kecenderungan pasar ponsel pintar kini menggeser feature phone atau ponsel dengan kemampuan dasar. Dia mengemukakan dalam tiga tahun terakhir, penurunan pengiriman feature phone di kisaran 20%
BACA JUGA
Dia menuturkan porsi ponsel pintar 4G bakal terus merangkak naik khususnya untuk level ultra low-end atau di bawah harga Rp1 juta. Kendati demikian, dari 93% di tahun 2017 tak akan menyentuh 100% di tahun ini karena penyebaran jaringan 4G belum merata.
Oleh karena itu, feature phone sendiri, katanya, masih menjadi pilihan di daerah karena belum tersedianya jaringan 4G.
Dari data tiga operator besar yakni Telkomsel, Indosat dan XL, jumlah BTS 4G sebanyak 134.988 unit. Rincinya, jumlah BTS yang dioperasikan,Telkomsel sebanyak 160.705 BTS di 2017. Kendati demikian, 110.381 unit merupakan BTS 3G/4G. Kemudian, XL mengoperasikan 101.094.
Dari 101.094 BTS, 17.428 unit di antaranya merupakan BTS 4G. Lalu, Indosat mengoperasikan sebanyak 61.357 BTS. Namun, dari 61.357 unit baru 7.179 unit BTS 4G.
"Saya rasa tidak akan sepenuhnya hingga 100%, dikarenakan masih banyak juga daerah di Indonesia yang belum terjangkau jaringan 4G sehingga kebutuhan akan jaringan 3G masih akan tetap ada, setidaknya pada tahun ini," ujarnya.
Dominasi smartphone 4G murah terus berlanjut sebagai contoh perkenalan fitur 4G hadir melalui Andromax Prime dari Smartfren. Begitu pula dengan awal 2018 terdapat Evercoss yang turut menggandeng XL untuk mengeluarkan ponsel pintar di bawah Rp1 juta.
Menurutnya, selain dari sisi harga, transisi dari feature phone ke ponsel pintar bisa berjalan melalui fitur yang sederhana, Umumnya, konsumen feature phone bertahan dengan handset semacam ini memang belum membutuhkan fitur-fitur canggih.
"Selain harganya yang masih terjangkau, smartphone entry level tersebut memiliki fitur-fitur yang sederhana sehingga memudahkan proses transisi dari feature phone yang sangat minim fitur," katanya.
Meskipun angka feature phone terus tergusur, jika melihat komposisi secara total sebenarnya pengiriman ponsel pintar selama 2017 cenderung turun 9% dengan total 30,4 juta unit ketika 2016 bisa mencapai 30,3 juta.
Pengiriman yang lebih rendah ini sebagai akibat volume pasokan yang memang berkurang dan dampak persaingan antara vendor besar dengan vendor yang lebih kecil.
Di samping itu, pengguna feature pun masih bertahan karena merasa belum memerlukan fitur-fitur canggih yang ditawarkan smartphone.
Dari sisi daya tahan baterai, feature phone memiliki nilai tambah karena daya tahan yang lebih lama bila dibandingkan dengan smartphone. Faktor daya tahan baterai ini juga yang membuat pengguna di perkotaan mempertahankan feature phone di samping penggunaan smartphone.
Dari segi jumlah ponsel pintar, Telkomsel mencatat pelanggannya yang menggunakan ponsel pintar 3G/4G sebanyak 108,2 juta atau hampir separuh dari total pelanggan di 196,3 juta. Sementara itu, Indosat memiliki 73 juta pelanggan pengguna smartphone dan XL 38,3 juta.
"Daya tahan baterai juga mungkin termasuk salah satunya, di mana feature phone umumnya memiliki daya tahan baterai yang jauh lebih lama dibanding smartphone. Banyak juga ditemui pengguna di perkotaan yang masih mempertahankan feature phone sebagai secondary phone atau tertiary phone dengan alasan daya tahan baterai," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bukan Internet, Ternyata Ini Jadi Kendala Layanan Online di Bantul
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement