Advertisement

Promo November

Pekan Depan, Komet Sepanjang 17 Kilometer Meluncur Dekati Bumi

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 06 Juli 2022 - 04:27 WIB
Sirojul Khafid
Pekan Depan, Komet Sepanjang 17 Kilometer Meluncur Dekati Bumi Penampakan komet

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Potongan komet akan meluncur menuju Bumi dan akan membuat lintasan terdekatnya pekan depan. Potongan komet selebar 11 mil atau sekitar 17 kilometer ini merupakan komet aktif terjauh yang pernah terlihat di tata surya kita. 

Komet, yang dikenal sebagai C/2017 K2 (PANSTARRS) atau K2, telah menempuh perjalanan hingga tiga juta tahun dari awan Oort yang jauh di tepi tata surya. Terlihat pada 2017 oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble, dia akan melakukan pendekatan terdekatnya ke planet Bumi pada 14 Juli dan pendekatan terdekat ke Matahari pada Desember ini.

Advertisement

Komet tersebut, telah melakukan perjalanan selama jutaan tahun dari rumahnya di bagian luar tata surya yang dingin, di mana suhunya sekitar -262C. Orbit komet menunjukkan bahwa komet itu berasal dari Awan Oort, wilayah berbentuk bola dengan diameter hampir satu tahun cahaya dan diperkirakan berisi ratusan miliar komet.

BACA JUGA: Update Harga iPhone 13, iPhone 12, iPhone 11, iPhone SE per Juli 2022

Komet adalah sisa es dari pembentukan tata surya 4,6 miliar tahun yang lalu dan karenanya murni dalam komposisi es. Ketika terlihat pada tahun 2017, David Jewitt dari University of California, Los Angeles berkata, K2 begitu jauh dari Matahari dan sangat dingin, yang membuatnya terlihat seperti komet yang berbeda dengan komet lain.

“Kami pikir aktivitas ini disebabkan oleh sublimasi [padatan yang berubah langsung menjadi gas] super-volatil saat K2 masuk untuk pertama kalinya ke zona planet tata surya. Itulah mengapa itu istimewa. Komet ini sangat jauh dan sangat dingin sehingga air es di sana membeku seperti batu."

Jika Anda ingin menyaksikannya, maka harus memakai teleskop. Duta tata surya NASA Eddie Irrizary mengatakan meskipun komet itu berukuran besar, akan tetap menjadi objek yang butuh teleskop untuk melihatnya, karena akan melewati dengan jarak sekitar 168 juta mil dari Bumi.

BACA JUGA: Mengingat Sejarah 30 Juni, 3 Astronot Tewas dalam Kecelakaan Antariksa Soyuz 11

“Seharusnya cerah hingga magnitudo 8 atau bahkan 7, masih terlalu redup untuk mata telanjang. Tetapi Anda dapat dengan mudah melihat objek sebesar ini di teleskop kecil. Semakin gelap langit, semakin baik kontrasnya.” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement