Advertisement

Promo November

Ini Rangkuman Data Persaingan Layanan Pesan-Antar Makanan di Indonesia

DataIndonesia.id
Minggu, 10 Juli 2022 - 01:37 WIB
Sirojul Khafid
Ini Rangkuman Data Persaingan Layanan Pesan-Antar Makanan di Indonesia Foto ilustrasi pesan-antar makanan. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—DataIndonesia.id merangkum data persaingan yang memperebutkan pasar pesan-antar makanan dalam jaringan (online food delivery atau OFD) di Indonesia.

Data yang dirangkum antara lain data gross merchandise value (GMV) layanan transportasi dan antar-makanan daring di Indonesia, perbandingan pasar pesan-antar makanan di Asia Tenggara, distribusi usia konsumen pesan-antar makanan daring, pertimbangan dalam menggunakan layanan digital di Indonesia.

Advertisement

Selanjutnya, data taksiran pendapatan bisnis pesan-antar makanan melalui aplikasi, sebaran penggunaan aplikasi OFD berdasarkan jenis aplikasi, pertimbangan dalam memilih kafe atau restoran oleh konsumen, serta data lainnya.

BACA JUGA: Rekomendasi 5 HP Samsung Flagship Tercanggih Juli 2022

Data dan visualisasi selengkapnya dapat disimak melalui DataIndonesia.id dalam laporan berjudul Persaingan Mendulang Potensi Cuan Layanan Pesan-Antar Makanan dalam tautan ini.

Pandemi Covid-19 telah mendorong tren digitalisasi meningkat pesat, tak terkecuali layanan pesan-antar makanan secara daring (online food delivery/OFD).

Kewajiban menjaga jarak demi menghindari tertularnya virus corona membuat layanan OFD semakin diminati.

Semakin maraknya penggunaan OFD di Indonesia pun tergambar dalam hasil riset Google, Temasek, dan Bain & Company.

Dalam kajian yang dirilis tahun lalu, tercatat 64% pengguna di Indonesia lebih sering menggunakan layanan OFD selama pandemi Covid-19. Hal itu pun membuat nilai penjualan bruto atau gross merchandise value (GMV) dari layanan OFD semakin besar di Indonesia.

BACA JUGA: Digiasia dan Reliance Group Bentuk Dompet Digital ReliPay

Data Google menunjukkan, GMV dari layanan OFD bersama transportasi daring mencapai US$6,9 miliar pada 2021. Jumlah itu meningkat 36% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$5,7 miliar.

Data Redseer pun menunjukkan hal serupa. Nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) dari layanan OFD diproyeksikan mencapai US$5,1 miliar dengan tingkat penetrasi 2% pada 2022.

Jumlah itu meningkat 21,43% dibandingkan pada tahun lalu yang sebesar US$4,2 miliar dengan tingkat penetrasi 1,7%. Tak hanya terus meningkat, pangsa pasar OFD di Indonesia pun ditaksir menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Berikut Kriteria Startup yang Bisa Dapat Pendanaan Astra Internasional (ASII)

Ini terlihat dari laporan Momentum Works yang menunjukkan bahwa GMV layanan OFD di dalam negeri mencapai US$4,6 miliar sepanjang tahun lalu, tak jauh beda dari hasil riset Redseer.

Simak data dan visualisasi selengkapnya dapat disimak melalui DataIndonesia.id dalam laporan berjudul Persaingan Mendulang Potensi Cuan Layanan Pesan-Antar Makanan dalam tautan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : DataIndonesia.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement