Advertisement

Promo Desember

Pesawat Luar Angkasa NASA Tabrak Asteroid Sebesar Lapangan Sepak Bola, Ini Videonya

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 28 September 2022 - 09:57 WIB
Budi Cahyana
Pesawat Luar Angkasa NASA Tabrak Asteroid Sebesar Lapangan Sepak Bola, Ini Videonya Asteroid ditabrak pesawat luar angkasa NASA - Youtube

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sebuah pesawat luar angkasa bernilai jutaan dolar menabrak asteroid seukuran stadion sepak bola. Tabrakan itu adalah upaya NASA untuk membelokkan asteroid agar tidak melanggar Bumi.

Pesawat NASA berhasil menabrak asteroid Dimorphos yang berjarak 6,8 juta mil dari Bumi.

Advertisement

Dilansir dari The Guardian, misi yang dikenal sebagai Dart (Uji Pengalihan Asteroid Ganda), itu menandai upaya pertama umat manusia untuk memindahkan benda angkasa lain, dengan tujuan melihat apakah asteroid besar yang meluncur ke arah planet kita dapat dialihkan.

Pesawat ruang angkasa bertabrakan dengan asteroid pada 15.000 mph pada 19.14 EDT. Video streaming langsung menunjukkan permukaan asteroid yang berserakan tampak menjadi fokus sebelum pesawat ruang angkasa menabrak dan sorak-sorai membahana di ruang kendali misi.

Tim ilmuwan NASA dan Universitas Johns Hopkins saling berpelukan saat dampak sukses Dart dengan Dimorphos telah dikonfirmasi.

Keberhasilan ini sangat melegakan. Pesawat tersebut sudah 10 bulan terbang di luar angkasa. Kontrol misi di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins (APL) di Laurel, Maryland, mengumumkan tabrakan berhasil pada pukul 19:14 waktu setempat.

Misi DART menabrak asteroid Dimorphos adalah sebagai bagian dari strategi pertahanan Bumi dari hantaman benda langit atau asteroid yang dilakukan NASA.

“Pada intinya, DART mencatat keberhasilan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mempertahankan bumi dari tabrakan,” kata Administrator NASA Bill Nelson dilansir dari laman resmi NASA.

DART menabrak asteroid moonlet Dimorphos, sebuah benda kecil dengan diameter hanya 530 kaki (160 meter). Asteroid ini mengorbit pada asteroid yang lebih besar, 2.560 kaki (780 meter) yang disebut Didymos. 

NASA berhasil menavigasi pesawat ruang angkasa yang sengaja bertabrakan dengan asteroid untuk membelokkannya, teknik yang dikenal sebagai dampak kinetik.

Tim investigasi sekarang akan mengamati Dimorphos menggunakan teleskop berbasis darat untuk memastikan dampak DART mengubah orbit asteroid di sekitar Didymos. Para peneliti memperkirakan dampaknya akan memperpendek orbit Dimorphos sekitar 1%, atau kira-kira 10 menit.

Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains di Markas Besar NASA di Washington, mengatakan sekarang mereka dapat mengarahkan pesawat ruang angkasa dengan presisi yang dibutuhkan untuk menghantam benda kecil di luar angkasa. 

Instrumen pesawat ruang angkasa, Didymos Reconnaissance dan Asteroid Camera for Optical Navigation (DRACO), bersama dengan sistem panduan, navigasi, dan kontrol canggih yang bekerja bersama dengan algoritma Small-body Maneuvering Autonomous Real Time Navigation (SMART Nav), memungkinkan DART untuk mengidentifikasi dan membedakan antara dua asteroid dan menargetkan sasaran yang lebih kecil.

Lima belas hari sebelum tabrakan, pendamping DART CubeSat Light Italian CubeSat untuk Pencitraan Asteroid (LICIACube), yang disediakan oleh Badan Antariksa Italia, dikerahkan untuk menangkap gambar dampak DART dan awan materi yang dikeluarkan asteroid yang dihasilkan.

Bersamaan dengan gambar-gambar yang dikembalikan oleh DRACO, gambar-gambar LICIACube dimaksudkan untuk memberikan pandangan tentang efek-efek tabrakan untuk membantu para peneliti mengkarakterisasi lebih baik efektivitas dampak kinetik dalam membelokkan asteroid.

BACA JUGA: Keren! Robot-Robot Pelayan Hotel dan Restoran Dipamerkan di Bali

“Keberhasilan DART memberikan tambahan yang signifikan untuk melindungi Bumi dari dampak asteroid,” kata Lindley Johnson, Pejabat Pertahanan Planet NASA.

Kira-kira empat tahun dari sekarang, proyek Hera Badan Antariksa Eropa akan melakukan survei terperinci terhadap Dimorphos dan Didymos, dengan fokus khusus pada kawah yang ditinggalkan oleh tabrakan DART dan pengukuran massa Dimorphos yang tepat.

Johns Hopkins APL mengelola misi DART untuk Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA sebagai proyek Kantor Program Misi Planet dari badan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Capaian Pembangunan Kabupaten Gunungkidul Melesat

Gunungkidul
| Minggu, 22 Desember 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Kedai Rukun, Kesederhanaan Justru Jadi Andalan

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 13:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement