Advertisement
Pengguna WhatsApp Harus Bagikan Data di Facebook? Ini Klarifikasinya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Aplikasi perpesanan WhatsApp memberikan klarisikasi setelag disebutkan akan memperbaharui kebijakan untuk penggunanya.
Dari kebijakan itu, berdasarkan isu yang berkembang disebutkan salah satunya adalah membagikan data pengguna ke Facebook sebagai bagian dari WhatsApp.
Advertisement
Hal ini membuat banyak penggunanya khawatir tentang keamanan data mereka.
Menyikapi hal tersebut, WhatsApp memberikan klarifikasinya.
Baca juga: Cara Aktifkan Pengamanan Ganda di Whatsapp
Menurut keterangan resmi, WhatsApp menyebutkan jika sejak 2016, WhatsApp telah membagikan sejumlah data terbatas dengan Facebook di ranah backend, khususnya untuk kebutuhan infrastruktur.
Dan tidak ada perubahan baru di update kebijakan ini.
Terkait update yang diterapkan tahun ini, menurut mereka berfokus pada perpesanan bisnis.
Baca juga: Mau Nonton YouTube Tanpa Iklan? Begini Caranya
Beberapa poin dari update itu, menurut keterangan WhatsApp adalah mereka ingin penggunanya jelas bahwa:
- Bisnis kini dapat menggunakan infrastruktur hosting Facebook untuk chat WhatsApp-nya.
- Artinya, percakapan dengan bisnis tersebut dapat disimpan di server Facebook, dan bisnislah yang menentukan bagaimana mereka menggunakan atau membagikan informasi tersebut.
- Pengguna masih bebas memilih apakah mereka mau berinteraksi dengan bisnis tersebut atau tidak.
Mereka juga memastikan pembaharuan ini tidak memengaruhi percakapan personal dan privat di luar konteks bisnis tersebut.
"Semua percakapan ini masih akan terenkripsi end-to-end. WhatsApp maupun Facebook tidak bisa mengaksesnya," tulis pernyataan tersebut.
Disebutkan juga jika pengguna tidak bisa lanjut menggunakan WhatsApp jika tidak menyetujui update ini, tetapi akunnya masih akan tetap aktif sehingga pengguna dapat memilih untuk menyetujui update ini di kemudian hari.
Kemudian, pilihan opt-out dari data sharing pada 2016 hanya ditawarkan satu kali. Sejak itu, tidak ada fitur pilihan ini di dalam aplikasi. Namun, kami masih akan tetap mematuhi pilihan opt-out untuk pengguna yang memilih demikian pada 2016, bahkan jika mereka sekarang menyetujui update kebijakan yang baru.
"Pengguna dapat melihat status opt-out mereka di fungsi “download your data”," tegas pernyataan itu lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement