Para Ahli Khawatir, Bumi Berputar Lebih Cepat
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Laboratorium Fisika Nasional Inggris memiliki pengukuran baru yang menunjukkan bahwa Bumi berputar lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini berdampak pada hari-hari kita sedikit lebih pendek.
Data tersebut dikonfirmasi ketika para ilmuwan saat mengukur tingkat perputaran Bumi dan membandingkannya dengan 50 tahun yang lalu. Pada tanggal 29 Juni 2022, Bumi berotasi penuh dalam 1,59 milidetik kurang dari tanda 24 jam, dan itu menjadikannya hari terpendek yang pernah dicatat.
Advertisement
Panjang normal hari adalah 24 jam, atau 86.400 detik. Namun dalam beberapa tahun terakhir, rotasi bumi telah dipercepat, memperpendek beberapa hari dalam beberapa milidetik. "Sejak 2016 Bumi mulai berakselerasi," kata Zotov, yang bekerja di Lomonosov Moscow State University dan baru-baru ini menerbitkan sebuah studi tentang apa yang mungkin menyebabkan perubahan rotasi Bumi. "Tahun ini berputar lebih cepat dari tahun 2021 dan 2020."
BACA JUGA: Apakah Benar Bumi Sudah Berada di Ujung Kepunahan?
Para ilmuwan sekarang memperingatkan bahwa ini dapat mengarah pada pengenalan detik kabisat negatif pertama yang pernah ada. Mereka berpikir jika rotasi terus berakselerasi, kita mungkin terpaksa menghilangkan satu detik dari jam atom.
Ini berpotensi membawa tantangan bagi sistem Teknologi Informasi karena jam mereka juga harus melewati satu detik, dan karena keandalannya pada pengatur waktu, itulah awal berita yang menghancurkan. Mereka menghubungkan fenomena ini dengan sesuatu yang disebut Chandler Wobble
Leonid Zotov, Christian Bizouard, dan Nikolai Sidorenkov adalah ilmuwan yang mengklaim bahwa rotasi tidak beraturan oleh Bumi ini adalah hasil dari Chandler Wobble, pergerakan kutub geografis planet yang tidak teratur di seluruh permukaan dunia.
BACA JUGA: Serpihan Roket Antariksa China Jatuh di Wilayah Kalimantan Barat
Zotov memastikan bahwa amplitudo Chandler Wobble dulunya sekitar tiga hingga empat meter di permukaan bumi, tetapi menghilang dari 2017 hingga 2020.
Pakar lain percaya bahwa pencairan dan pembekuan kembali puncak gunung tertinggi di dunia dapat berkontribusi pada percepatan rotasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Aliansi Muda Muhammadiyah Janji Menangkan Kustini-Sukamto di Pilkada Sleman
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement